TULISAN 2
Ir. Sukarno? Siapa yang tidak kenal dengan tokoh pemimpin nomor satu Indonesia tersebut. Ya, beliau adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat periode 1945-1966. Beliau memainkan peran yang penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Beliau adalah penggali Pancasila karena ia yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai dasar Negara Indonesia itu dan beliau sendiri pula lah yang menamainya Pancasila. Sosok seperti Ir. Sukarno ini merupakan salah satu sosok pemimpin yang harus kita contoh dan teladani dalam masa kepemimpinannya. Beliau memiliki charisma, pandangan ke depan, daya persuasi dan intensitas. Hal-hal tersebut sangat diperlukan dalam proses memimpin dan menjadi pemimpin.
Apabila seseorang itu berhasil memimpin, ini berarti dia telah berhasil mempengaruhi anggota-anggota yang lain di dalam organisasi itu. Kemampuan mempengaruhi bergantung kepada unsur yang penting yaitu kemampuan yang dimiliki pemimpin tersebut. Berdasarkan Dr Robiah Sidin (1988), dalam bukunya ‘Asas Pentadbiran Pendidikan’, beliau menegaskan bahawa secara umumnya ada dua jenis kuasa yang bisa dipegang oleh seseorang pemimpin itu. Pertama, kuasa yang datang dengan anggotanya di dalam organisasi itu dan kedua, kuasa yang berpuncak pada keadaan dirinya sendiri atau kuasa individu. Kuasa yang bersangkut paut dengan anggota adalah penting karena memberi kepercayaan kepada anggota-anggotanya. Walau bagaimanapun untuk pemimpin itu harus mempunyai kemampuan yang berdasarkan kemampuan diri sendiri. Di antaranya adalah :
1. Mentaliti
· Kebijaksanaan membuat perhitungan yang jauh sebelum bertindak dengan menilai antara yang baik dan buruk berdasarkan pertimbangan ilmu dan pengalaman.
· Keberanian atau kesungguhan serta kesanggupan menghadapi masalah serta risiko, baik yang berasal dari luar diri atau dalam diri sendiri.
· Mempunyai inisiatif atau tindakan yang dimulai dari sendiri tanpa menunggu orang lain datang kepadanya.
· Mempunyai kreativitas, terutamanya dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di dalam suatu organisasi.
2. Kemasyarakatan
· Kesediaan memberi dan menerima pendapat.
· Sikap positif dan terbuka.
· Daya penggerak dan semangat juang yang kuat.
· Kemampuan berkomunikasi yang baik.
3. Moraliti
· Mempunyai disiplin diri yang unggul.
· Kebersihan jiwa terutamanya dari segi keadilah, amanah, ketenangan, kesabaran, keteguhan pendirian dan ketahanan diri.
· Iman yang teguh, terutama orang yang beragama Islam.
Antara ketiga-tiga ciri yang dinyatakan, moraliti adalah yang terpenting untuk menilai seseorang pemimpin sama ada baik atau buruk, berkesan atau tidak, bisa bertahan lama atau tidak. Pemimpin juga memerlukan sikap tertentu dalam mempengaruhi orang lain. Masalah yang paling penting ialah pemimpin harus mempunyai pengertian dan tanggapan yang tajam terhadap individu-individu yang saling berurusan dengannya. Selain daripada itu seorang pemimpin juga harus mempunyai:
- Empati : Kemampuan untuk memahami perasaan orang lain dan bersimpati.
- Kesedaran : Sadar akan kelemahan dan kekuatan dirinya sendiri. Sedar tentang bagaimanakah dirinya dianggap oleh orang lain.
- Kemampuan : Kemampuan untuk melihat secara objektif akan masalah-masalah dan tingkah laku anggota-anggota lain. Pemimpin harus bersikap adil dalam memberi analisa yang adil dan tidak emosional.
Jadi sudah sanggupkah Anda untuk menjadi seorang pemimpin yang baik? Sudah bisakah Anda meniru sosok seorang pemimpin yang baik seperti Ir. Sukarno? Ya, semuanya tergantung kepada diri anda sendiri. Karena sesuatu yang dipaksakan tidak akan berjalan dengan baik.
Post a Comment