TULISAN 1
Di suatu sekolah maupun perguruan tinggi, pasti ada organisasi siswa maupun mahasiswanya. Baik yang bersifat intra maupun extra sekolah. Salah satu contoh dari organisasi siswa intra sekolah adalah OSIS. Siapa yang tidak tahu dengan organisasi tersebut. Bahkan seperti yang kita ketahui, organisasi tersebut secara tidak langsung dapat menaikkan derajat ‘kelas’ anggotanya. Karena OSIS merupakan organisasi siswa yang paling tinggi tingkatannya di suatu sekolah. Di bawah OSIS mungkin kita bisa menemukan organisasi kecil lainnya seperti ROHIS, ataupun ROKRIS untuk kegiatan agama, PASKIBRA, dan organisasi lainnya. Sebelum masalah organisasi ini di bahas lebih lanjut, sebaiknya kita harus tahu dulu pengertian dari organisasi itu sendiri. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin, dan terkendali dalam memanfaatkan sumber daya seperti uang, material, pikiran, tenaga, sarana-prasarana, dan lain sebagainya yang digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi. Dan juga suatu organisasi itu biasanya sudah mempunyai visi, misi, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Sehingga organisasi tersebut menjadi lebih bernilai di mata hukum. Selain dari organisasi intra sekolah, terdapat juga organisasi extra sekolah atau organisasi yang terdapat di luar lingkungan sekolah, namun masih merupakan tanggung jawab dari pihak sekolah. Contohnya seperti suatu organisasi bisnis yang dimodali oleh pihak sekolah, namun interaksi yang terjadi adalah di luar sekolah. Selain itu, dari kegiatan extrakurikuler juga terdapat beberapa organisasi. Sebut saja kegiatan marching band. Tidak semua sekolah mempunyai satu unit marching band. Karena membutuhkan biaya yang besar untuk membangun suatu unit marching band. Marching Band adalah istilah dalam bahasa inggris yang mengacu kepada sekelompok barisan orang yang memainkan satu atau beberapa lagu dengan menggunakan sejumlah kombinasi alat musik (tiup, perkusi, dan sejumlah instrument pit) dan tarian secara bersama-sama. Jadi selain sebagai tempat bermain music ternyata marching band ini juga tempat berorganisasi karena memiliki struktur organisasi yang sudah bagus. Seperti sekolah saya, marching bandnya sudah mempunyai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Pembagian tugas pun sudah jelas. Jadi, akan di pilih beberapa orang melalui pemilihan suara untuk dipercayakan mengemban tugas sebagai pengurus anggota. Tugas-tugas itu meliputi : komandan anggota, wakil komandan, sekretaris, dan bendahara untuk mengurus anggota. Untuk mengurus kebutuhan anggota di berikan tugas pada staf-staf yang bekerja sesuai dengan bidangnya. Seperti staf peralatan akan mengurus kebutuhan anggota terhadap alat, staf kostum akan mengurus kebutuhan anggota terhadap pakaian dinas upacara besar yang akan digunakan pada even-even besar, staf kesejahteraan akan bertugas mengurus kebutuhan makanan, minuman, dan obat anggota, dan tugas staf lainnya. Walaupun semua staf bekerja secara terpisah sesuai dengan bidangnya masing-masing, namun terdapat kerja sama di dalam pengerjaan tugas mereka. Seperti pada staf kesejahteraan yang misalnya sedang menyiapkan makanan anggota, maka staf peralatan akan membantu untuk menyiapkan peralatan makannya. Berikut adalah contoh hierarkinya .
Jadi tidak ada salahnya jika Anda mencoba untuk berorganisasi di sebua kelompok marching band. Selain mendapatkan ilmu untuk bermusik, pengalamanpun akan bertambah. Coba dibayangkan, anggota dari suatu marching band biasanya sudah lebih besar dari 60 orang. Dalam bermusik, kita tidak memerlukan suara masing-masing orang. Jadi kita membutuhkan suatu harmonisasi agar semua suara dapat didengar atau balancing suara. Untuk mengatur itu semua dibutuhkan organisasi yang bagus. Jadi berorganisasi di intra maupun ekstra sekolah sebenarnya sangat baik, karena melatih kita untuk berkomunikasi dengan baik, bekerja sama dengan orang lain, dan memecahkan masalah secara bersama-sama. Sebenarnya masih banyak lagi contoh organisasi di luar lainnya. Misalnya saja seperti organisasi kampus atau mahasiswa, yaitu BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), atau HIMA (Himpunan Mahasiswa). Tapi pintar-pintarlah memilih organisasi mana yang akan kita jalani. Karena tidak semua organisasi itu baik. Ada beberapa organisasi yang menjalur kepada penyesatan. Misalnya saja organisasi yang mengaku diri mereka islam, namun ternyata mereka merupakan organisasi sindikat teroris.
Post a Comment