Copyright fbrhmn. Powered by Blogger.

Dampak kenaikan harga


posted by feby rahmana on , , , , , , , , ,

No comments

Menyikapi dampak dari kenaikan harga, ada baiknya kita kembali mengingat kejadian beberapa waktu lalu bahkan yang masih dirasakan sekarang, dimana hampir semua harga pangan naik. Food and Agriculture Organization (FAO) melaporkan bahwa kenaikan harga pangan saat ini adalah yang paling tinggi sejak tahun 1990. Tercatat kenaikannya yaitu mencapai 231 poin atau naik 3,4 persen dibanding Desember 2010. Diantaranya yaitu sebanyak 12 jenis komoditas pangan pokok mengalami lonjakan, tiga diantaranya melonjak di atas 90 persen. Seiring dengan naiknya harga bahan pangan ini tentulah sangat meresahkan segala pihak. Baik dari produsen, konsumen, bahkan pemerintah sekalipun ikut dibuat pusing oleh kejadian yang terjadi. Permasalahan ini juga memicu terjadinya inflasi yang akan membahayakan perekonomian Indonesia. Dan hal ini diperparah dengan nilai tukar rupiah yang semakin merosot. Apabila inflasi yang terjadi saat ini tidak segera dilakukan tindakan penyelesaiannya, maka akan dikhawatirkan akan terus menjadi tekanan terjadinya inflasi yang semakin besar dimasa mendatang.
Pihak produsen sebenarnya adalah kunci utama dari penyelesaian melonjaknya harga pangan ini. Dalam kasus ini yaitu petani. Karena bila tanaman atau suatu bahan pangan yang dihasilkan petani bermutu baik pastilah bisa menekan kenaikan harga yang terjadi. Karena, permasalahan utama yang penyebab terjadinya lonjakan harga pangan adalah dikarenakan menipisnya stok bahan pangan di Indonesia. Banyaknya persentase kegagalan panen petani-petani di Negara ini menyebabkan menipisnya pasokan bahan pangan di pasaran. Sedangkan permintaan untuk bahan pangan tetap saja tinggi. Ya, mungkin secara tidak langsung kenaikan harga tersebut berdampak pada kebutuhan pribadi para produsen bahan pangan sehingga tidak bisa meningkatkan mutu bahan pangan yang dihasilkan karena kekurangan dana. Di lain sisi, produsen yang suka menimbun bahan pangan bisa mendapatkan keuntungan yang lebih karena menjual bahan pangan yang tadinya ditimbun disaat semua harganya naik. Karena bagaimanapun, walaupun harga yang ditawarkan lebih tinggi dari biasanya, para konsumen tetap akan membelinya karena memang hal tersebut adalah hal dasar yang dibutuhkan oleh konsumen. Namun tak semua konsumen sanggup membeli bahan pangan yang harganya melonjak tinggi ini. Karena sebagian besar masyarakat Indonesia berada dijalur kemiskinan. Kenaikan harga inipun akan menambah beban pemerintah dalam usahanya mengurangi jumlah kemiskinan di Negara ini. 
Maka dari itu Pemerintah Indonesia sudah selayaknya memberikan perhatian yang lebih kepada para petani miskin di Indonesia, karena dengan bertambahnya stok bahan pangan di Indonesia pastilah kenaikan harga ini dapat dihindari. Pemerintah bisa memulai dengan memberikan bantuan dana kepada para petani dalam upaya peningkatan mutu bahan pangan. Selain itu, pemerintah harus ikut serta dalam pemberian penyuluhan. Penyuluhan yang rutin merupakan salah satu langkah penting lainnya dalam mengraasai lonjakan harga bahan pokok dipasaran. Penyuluhan ini berisi tengang bagaimana cara bercocok tanam yang baik dengan mengutamakan kualitas dan kuantitas produksi pertanian. Selain itu dipenyuluhan ini pemerintah bisa memberikan informasi-informasi penting keadaan iklim terbaru.
Apabila semua permasalahan tentang petani tersebut bisa segera diselesaikan, secara langsung pasti akan membawa dampak bagus bagi kondisi harga bahan pangan di pasaran Indonesia. Persediaan bahan pangan akan kembali terisi dan akan membuat kondisi harga bahan pangan akan kembali membaik dan stabil secara perlahan. Dengan kestabilan kondisi harga pangan tersebut pastilah akan mensejahterakan masyarakat Indonesia karena sebagian besar memiliki ekonomi rata tengah kebawah. Apalagi para pelaku produsen. Keuntungan yang didapatpun akan lebih baik karena daya saing dengan barang impor semakin tinggi sehingga akan membuat naiknya harga barang di negara sendiri.